SPM PRO NEWS Jakarta
Usai mengikuti Rapat koordinasi Antisipasi dan kewaspadaan dini terhadap dampak Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2019 ini, bertempat di ruang Nakula Kemenkumham R.I , Rabu, 23/1 siang. Plt Gubernur Jambi Dr.H.Fachrori Umar,M.Hum, kepada awak media menyampaikan, bahwa meskipun di awal tahun 2019 ini musim penghujan, tetapi nyatanya terpantau ada 3 (tiga) titik api di Provinsi Jambi, masing-masing ada 1(satu) di Tebo, Batanghari dan Sarolangun.
“Sepanjang tahun 2018 ada lebih dari 300 titik api di Provinsi Jambi, nah pada tahun ini, meski baru awal tahun dan musim hujan, nyatanya saat ini di Provinsi Jambi ada 3 titik api, masing-masing 1 di kabupaten Batanghari, di Tebo dan Sarolangun, saya harapkan agar OPD terkait di Provinsi Jambi beserta perangkat yang ada di Kabupaten Batanghari, Tebo dan Sarolangun, juga di kabupaten lainnya agar segera mengambil langkah-langkah nyata, baik untuk pemadaman, dan yang terpenting pencegahan agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan perkebunan di Provinsi Jambi” ujar Fachrori
Selain itu, melihat kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kasus Karhutla beberapa tahun yanglalu, Fachrori juga memberi instruksi kepada jajaran dibawaahnya agar dapat saling memberikan informasi dan evaluasi dalam bentuk rapat evaluasi yang akan diselenggarakan Pemprov Jambi, setidaknya 4 (empat) kali dalam tahun 2019 ini, guna menghadapi, evluasi dan penanganan Karhutla di wilayah Provinsi Jambi.
Sementara itu Wakapolda Jambi, Kombes Pol Ahmad Haydar menyampaikan 3 (tiga) hal pokok dalam menghadapi Karhutla ; 1).Pencegahan, berupa himbauan, sosialisasi untuk tidak membakar dalam merawat dan membuka lahan. 2.) Pemadaman, di darat dan diudara,. Dalam hal ini, selain dukungan dari aparat kita dan masyarakat peduli api, yang mungkin masih dirasakan kurang adalah “peralatan”,, baik untuk pemadaman, maupun untuk keselamatan dari kawan-kawan yang melaksanakan pemadaman., dan yang terakhir atau ke adalah Penegakan hukum,. Dari ke 3 (tiga) kegiatan tersebut, Ahmad haydar menjelaskan bahwa yang menjadi point utama kegiatan adalah pencegahan, dengan pencegahan yang baik maka pemadaman akan berkurang, dan tindakan hukum terhadap pelaku Karhutla juga akan berkurang,
Rapat koordinasi Antisipasi dan kewaspadaan dini terhadap Karhutla ini dipimpin oleh menkopolhukam Wiranto, menteri kehutanan Siti Nurbaya, para gubernur, Pangdam dan kapolda dari Provinsi di Indonesia yang berpotensi terjadinya Karhutla
Reportase : deny – hasan