Plt Gubernur Jambi, Dr.H.Fachrori Umar,M.Hum pagi hari ini, Kamis,7 Juni 2018 mengikuti seminar Revolusi Mental Program Penguatan Kapastitas Pemimpin Indonesia, di Birawa Ball Room Hotel Bidakara Jakarta.
SPM Pro News Jakarta
Didampingi Kepala Biro Humas Johansyah, dalam wawancara bersama spmpronews.com, Fachrori mengutarakan bahwa acara ini tak lain tujuannya agar kita (para kepala daerah) dapat terus berinovasi dengan tekhnologi terbarukan guna memperkuat daya saing bangsa dan bisa memenangkan persaingan global.
“Saya sangat setuju dengan apa yang tadi disampaikan bapak Wapres Jusuf Kalla, bahwa kita tak boleh lengah, dan harus terus berkerja dengan mendayagunakan tekhnologi inovasi terbarukan, guna memperkuat daya saing bangsa dan bisa memenangkan persaingan global, namun demikian tetap harus diperhatikan juga, kemampuan dan kekuatan ekonomi yang ada dimasyarakat, ini harus bersinergi.”, ujar Fachrori Umar.
“Untuk hal ini saya mengingatkan, baik untuk saya sendiri selaku Plt Gubernur dan seluruh pimpinan OPD, agar dalam melaksanakan tugas harus benar-benar bisa menunjukan kesungguhannya, kejujuran, rajin dan adil, dan peka terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat,”, lanjut Plt Gubernur Jambi.
Taklupa Fachrori juga mengapresiasi materi yang disampaikan oleh Guru Besar MIT Sloan School Amerika Serikat “Peter M Senge”, system Kepemimpinan dan Innovasi dan juga contoh-contoh kasus dan terapan yang disampaikan oleh Bupati Bojonegoro. Menurutnya hal ini memang sangat baik untuk dilaksanakan oleh pimpinan daerah, maupun pimpinan OPD, bahkan hal ini juga yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, dan Khalifah Umar Bin Khatab
Hadir dalam acara tersebut, Wapres Jusuf kalla, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Menristek Dikti Prof.dr.Muhammad nasir,PHd, para Gubernur se Indonesia.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Indonesia harus terus mengikuti perubahan teknologi agar bisa memenangkan persaingan global. Meski begitu JK juga menganggap otomasi atau robotik untuk keseluruhan aspek tidaklah dianjurkan.
Kondisi perubahan industri yang terjadi di Indonesia, harus pula diikuti dengan kemajuan di bidang pertanian, yang selalu menjadi kebutuhan dasar bangsa. JK mengatakan kemajuan dan kebutuhan ekonomi dasar tetap menjadi bagian dari ekonomi. Sehingga ekonomi Indonesia pun menjadi ekonomi campuran.
“Ada yang maju, tapi lain pihak juga menjaga masyarakat untuk bekerja dan mendapatkan pendapatan yang baik, sehingga dapat membeli produk yang dihasilkan oleh sistem robotik,” ujar JK
Reportase : Deny – Asnawi
